Usulan Subsidi Asuransi Usaha Ternak Unggas (AUTU)

Usulan Subsidi Asuransi Usaha Ternak Unggas (AUTU)

Perlindungan Unggas Mikro Kecil untuk Keberlanjutan Usaha

LPER mengajukan permohonan subsidi untuk Asuransi Usaha Ternak Unggas (AUTU) bagi peternak ayam kampung dan layer mikro kecil, yang rentan terhadap berbagai risiko seperti kematian ternak akibat penyakit, kecelakaan, atau bencana alam. Berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2013 dan Peraturan Menteri Pertanian No. 40/2015, asuransi pertanian sangat penting untuk melindungi usaha peternakan dan memastikan keberlanjutan usaha peternak. Teluria menjadi pelopor dalam menghadirkan Asuransi Budidaya Unggas (asuransi jiwa unggas) yang pertama kali ada di dunia, yang hanya tersedia di Teluria. Dengan adanya AUTU ini, peternak yang mengalami kerugian dapat memperoleh dana ganti rugi untuk melanjutkan usaha mereka. Program ini bertujuan memberikan perlindungan kepada peternak mikro kecil, khususnya dalam menghadapi risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha mereka. LPER berharap, melalui usulan ini, Kementerian Pertanian dapat memfasilitasi akses asuransi kepada peternak, dengan dukungan sistem digital seperti aplikasi SIAP dan PROTAN, sehingga program ini dapat memberikan manfaat nyata bagi peternak di seluruh Indonesia.

Program Ketahanan Pangan dan Penanggulangan Stunting

Program Ketahanan Pangan dan Penanggulangan Stunting

Ketahanan Pangan dan Peningkatan Gizi melalui Telur Lokal

Program ini dilatarbelakangi oleh tantangan ketahanan pangan di Indonesia, yang masih bergantung pada impor untuk beberapa komoditas, seperti telur. Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) yang berdiri sejak 2015, fokus pada pemberdayaan ekonomi melalui peternakan ayam petelur. Dengan program TELURIA, LPER berupaya meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di kalangan pelaku UMKM. Program ini bertujuan untuk menyediakan telur sebagai sumber protein hewani yang terjangkau, mengurangi ketergantungan pada impor, dan mendukung ketersediaan pangan lokal.

Selain itu, program ini juga mendukung penanggulangan stunting yang masih tinggi di Indonesia, dengan meningkatkan asupan gizi melalui konsumsi telur. Melalui kemitraan berbasis kelompok, LPER telah mengembangkan program peternakan ayam petelur yang melibatkan ribuan peternak di beberapa provinsi. Program ini mencakup pelatihan, pembinaan, serta penyediaan sarana produksi seperti kandang, bibit ayam, pakan, dan obat-obatan.

Dengan dukungan berbagai mitra, termasuk kementerian dan lembaga lainnya, program ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan produksi telur, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kapasitas SDM, dan memperbaiki kondisi ekonomi serta sosial masyarakat. Melalui inisiatif ini, LPER berharap dapat berkontribusi pada pencapaian ketahanan pangan yang berkelanjutan dan penurunan angka stunting di Indonesia.

Konsep 1 RW 1.000 Telur untuk Program MBG

Konsep 1 RW 1.000 Telur untuk Program MBG

Gerakan 1 RW 1.000 Telur sebagai Solusi Ketahanan Pangan

Koperasi Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) terus menggencarkan gerakan “1 RW 1.000 Telur” sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat dan mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Gerakan ini bertujuan untuk mendorong setiap Rukun Warga (RW) untuk memproduksi 1.000 butir telur per hari, yang dapat memberikan dampak langsung terhadap ekonomi keluarga serta penyediaan pangan yang terjangkau dan berkualitas.

Gerakan ini semakin mendapatkan perhatian luas setelah LPER digandeng oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian untuk dipaparkan dalam acara sosialisasi tentang clustering sapi perah dan unggas. Acara ini bertujuan untuk mempercepat penyediaan produk pangan seperti daging, susu, dan telur yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama untuk mendukung program MBG (Masyarakat Berdaya Gizi).

Kegiatan yang dihadiri oleh Direktur Jenderal PKH, Agung Suganda, ini dilaksanakan di Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, Surabaya, pada 23-24 Agustus 2024. Selama dua hari acara, berbagai pihak terkait berdiskusi mengenai pentingnya pengembangan sektor peternakan, terutama unggas, untuk meningkatkan produksi pangan lokal. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi LPER untuk menunjukkan potensi gerakan “1 RW 1.000 Telur” dalam meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat, serta kontribusinya dalam pencapaian ketersediaan pangan yang lebih merata dan berkualitas.

Membangun Ekonomi Keluarga melalui TELURIA

Membangun Ekonomi Keluarga melalui TELURIA

Pelatihan Peternakan Ayam untuk Kesejahteraan Keluarga

Membangun Ekonomi Keluarga melalui TELURIA merupakan inisiatif yang dipimpin oleh Ketua Koperasi LPER TELURIA, H. Mulyadi Atma, bersama NDANREM 051-Wijayakarta Brigjen Triyanto, S.I.P., dan Ndandim 05/07 Kolonel Arm Rico Ricardo Sirait. Mereka mengadakan pelatihan teknis ternak ayam petelur rumahan sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Pelatihan ini bertujuan memberikan keterampilan praktis dalam budidaya ayam petelur yang dapat dijalankan di skala rumahan, memberikan peluang usaha yang berkelanjutan, serta mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui sektor pertanian dan peternakan.

Diskusi Ilmiah Teluria

Diskusi Ilmiah Teluria

Membangun Jembatan Antara Akademisi dan Pelaku UMKM

Diskusi Ilmiah Teluria diselenggarakan oleh Tim LPER TELURIA di Rumah Perubahan Jakarta, melibatkan universitas, guru besar, dan pelaku usaha UMKM Nasional. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kolaborasi antara akademisi dan praktisi industri, khususnya UMKM, dalam mendorong inovasi, teknologi, serta pengembangan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Diskusi ini juga berfokus pada menghubungkan riset akademis dengan kebutuhan praktis di dunia usaha dan menciptakan solusi untuk tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM di Indonesia.