Genteng Sokka: Warisan Kuat yang Tetap Bertahan Hingga Generasi Mendatang

Genteng Sokka: Warisan Kuat yang Tetap Bertahan Hingga Generasi Mendatang

Sebagai orang asli Kebumen, saya merasa bangga setiap kali mendengar nama Genteng Sokka disebut. Ini bukan sekadar genteng biasa, tetapi karya luar biasa dari para pengrajin lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Bisa dibilang, kalau dunia mode punya “Louis Vuitton”, maka dunia konstruksi punya “Genteng Sokka”β€”ikon keandalan yang sudah dikenal luas.

Bahkan, ada yang bercanda, “Kalau genteng Sokka bisa bicara, dia pasti bilang, ‘Aku udah capek, tapi masih kuat kok!’”

Apa Itu Genteng Sokka?
Genteng Sokka adalah jenis genteng tanah liat khas Kebumen, Jawa Tengah. Produksinya sudah dimulai sejak era kolonial Belanda sekitar tahun 1920 di Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan. Hingga kini, sentra produksi genteng ini tersebar di beberapa kecamatan seperti Pejagoan, Sruweng, Adimulyo, dan Kebumen.

Saking terkenalnya, merek AB Sokka sudah mendapatkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kemenkumham. Nama “Sokka” sendiri sudah seperti brand premium yang menjamin kualitas. Kalau atap rumah Anda menggunakan genteng ini, bisa dipastikan atapnya akan bertahan lebih lama daripada pemilik rumahnya!

Kenapa Genteng Sokka Bisa Begitu Awet?
Jawabannya ada pada kombinasi antara bahan baku berkualitas dan proses pembuatannya yang sangat detail.

  1. Tanah Liat Istimewa
    Tanah liat yang digunakan untuk membuat genteng ini bukan tanah biasa. Tanahnya memiliki kandungan mineral khusus yang membuatnya lebih padat dan kuat setelah dibakar. Pengrajin lokal bahkan bisa langsung tahu apakah tanahnya sudah siap diproses hanya dengan merasakannya di tangan!
  2. Teknik Pembakaran Tradisional
    Setelah melalui proses pencetakan dan pengeringan, genteng Sokka dibakar dengan suhu tinggi menggunakan metode tradisional. Pengalaman turun-temurun membuat para pengrajin tahu persis kapan genteng sudah matang sempurna. Jika terlalu cepat diangkat, bisa rapuh. Jika terlalu lama, warnanya bisa terlalu gelap dan kurang estetik.
  3. Ketelitian Para Pengrajin
    Setiap genteng melewati proses seleksi ketat. Bentuk, ketebalan, dan kualitas bakaran diperiksa satu per satu. Ini bukan sekadar industri, tetapi juga warisan budaya yang terus dipertahankan.

Daya Tahan Genteng Sokka yang Melegenda
Banyak rumah di Kebumen yang sudah berdiri selama puluhan tahun, bahkan sejak zaman kakek-nenek kita, tetapi gentengnya masih tetap utuh. Ketahanannya terhadap cuaca ekstrem menjadi alasan utama kenapa banyak orang tetap memilih genteng ini dibanding alternatif lain seperti atap metal atau beton.

Bahkan, ada pepatah lokal yang bilang, “Genteng Sokka bisa lebih lama bertahan daripada pagar rumahnya.”

Tantangan dan Masa Depan Genteng Sokka
Sayangnya, genteng tradisional seperti ini mulai menghadapi persaingan dengan material atap modern. Banyak generasi muda yang ragu untuk meneruskan profesi sebagai pengrajin karena melihatnya kurang menjanjikan secara ekonomi.

Namun, jika kita lebih menghargai produk lokal, genteng ini bisa tetap bertahan dan bahkan berkembang. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti rumah-rumah modern mulai kembali menggunakan Genteng Sokka sebagai simbol keunikan dan daya tahan.

Jadi, jika Anda sedang mencari genteng yang awet, tahan cuaca, dan punya nilai budaya tinggi, Genteng Sokka adalah pilihan yang tepat. Karena, memilih Genteng Sokka bukan hanya soal membangun atap yang kokoh, tapi juga ikut melestarikan warisan berharga dari tanah Kebumen. 🏑✨

Sumber : Kompasiana.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *